Selasa, 29 Maret 2011

cerpen

Kakek tua buta

Karya : Na



Kulihat

Kakek tua menangis di atas peti

Yang akan membawanya nanti

Bersama sebercak putih di bola mata

Ia terus berorasi

Di atas peti

Hanya aku yang menatapi



Kudengar

Birunya laut, hijaunya darat, dan udara tanpa warna

Menjejak kaki di segala arah

Tanpa sebercak putih di gedungnya

Menguasai areanya



Kurasakan

Laut, darat, bahkan udara

Buta akan dunia

Tak ingat peti-peti mati

Yang membawa kakek tua abadi

Dan terus meratapi

Dengan kebutaannya yang telah menghantui

















Bila ku terjaga

Karya : Na



Bilaku terjaga

Tetap buatku bermimpi

Menjalani segala ironi

Dalam mimpi yang harum mewangi



Bila ku terjaga

Jangan buatku bermimpi lagi

Ku tak mampu menghadapi

Mimpi-mimpi

Yang buatku terjaga kembali



Bila ku terjaga

Yakinkan aku

Bahwa ku kini

Berada di alam mimpi

Dan terjaga lagi

Melihat dunia yang belum terjaga

Dari mimpi-mimpi abadi

Yang akan terus bertahan

Hingga mentari mati

Walaupun dunia

Belum terjaga seperti diriku yang hina ini















Mimpi yang tak pernah ada

Karya : Na



Tak usah kau beri kami janji-janji lagi

Tak usah kau beri kami mimpi-mimpi lagi

Tak usah kau beri kami harapan-harapan lagi



Kau selalu beri kami harapan

Yang tak pernah berwujud kenyataan

Kau selalu beri kami mimpi

Yang tak pernah kau buat berarti

Kau pun selalu beri kami janji

Yang tak pernah kau tepati







































Manusia penghuni gubuk rapuh

Karya : Na



Duniaku yang tlah lalu

Terasa hilang selalu



Dia mengambil hakku

Tuk nikmati dunia dengan jerih payahku



Mereka selalu begitu

Tertawa menatap kami

Manusia penghuni gubuk rapuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar